ARAZEVA

Ini cerita kami... cerita2 lucu kami... Arasy dan Zeva...

Sunday, December 25, 2005

SAPIH ZEVA

24 Desember 2005, tepat dua tahun tiga bulan, hari ini Zeva resmi tidak nonot seharian, istilah yg biasa dipakai untuk aktifitas menyusu mama nya. Sangat tidak mudah melepaskan Zeva dari hal yang satu ini. Bukan karena dia rewel, bukan karena dia nangis gak berhenti2, bukan, bukan karena itu. Tapi karena muka imutnya yg menunjukkan kebingungan luar biasa saat akan bobo’ malem. Dan sikapnya yg minta ini itu sebgai kompensasi hilangnya nonot. Tanpa pemaksaan, tanpa kerewelan. Hanya kebingungan yg megiris hati.

Kemarin pagi adalah terakhir Zeva nonot. Seharian Susi mencanangan niat untuk tidak menyusui Zeva lagi. Sudah dua tahun lebih. Sudah saatnya. Seharian Susi menggunakan cara yg dulu juga dipakai untuk meleaskan Ara. Alasan tetek mama sakit, lengap dengan plester nya.

Biasanya, sebelum ini, yg suka dipakai sesekali misalnya, adalah sambel yg dioleskan. Dan biasanya Zeva memang mencoba dan nggak mau setelah tau pedas. Tapi Zeva suka nekat kalo sudah bingung, dan bilang “Mau… mau...“ meski dibilang nonotnya „hah“ karena pedas. Kali ini bukan dari sisi Zeva nya yg menharuskan dia gak nonot lagi, tapi dari sisi Mama, meski Zeva masih bbrp kali gak ngerti dan masih bilang “mau… mau” setelah dibilang tetek mama sakit.

Kemarin malem berhasil tidur di dada papa sambil nonton dvd. Malem ini dicoba hal yg sama gak berhasil. Yg ada papanya malah tidur duluan. Pindah ke kamar tidur nggak berhasil juga. Akhirnya terakhir papa bangun lagi, nyoba nggendong zeva siapa tau bisa obo’ di gendongan kaya’ tadi siang di mall. Nggak berhasil juga. Zeva masih minta ini itu sbg alternatif agar tidak tidur.

„Mau main...“
„Maem fish...“
„Cut nails...“
„Main pupu... „ (main komputer)

salah satunya adalah isak kecilnya sambil ngomong „mau ngongok...“permintaan standar untuk nonot mama. Isak kecil tanda mengerti dia bahwa tidak bisa lagi, tapi betapa dia masih memerlukannya. Mau nangis rasanya denger dia begitu.

Bagi Zeva, dan Ara dulu, menetek selama dua tahun lebih bukanlah sekedar kebutuhan makan dari air susu ibu. Lebih dari itu, ia juga sebagai kegiatan kasih sayang, kegiatan lari dari ketakutan, lari dari „gak ada kerjaan“, pengantar dan penerus bobo’ saat bangun tengah malem, untuk bermanja, berlindung, dan menenangkan diri. Melepaskannya, mungkin lebih berat bagi papa mamanya, terutama mamanya, dari arazeva sendiri. Karena kita tau, seberapa besar kalian memerlukannya. Dan seberapa besar kami ingin memberikannya.

Hari2 ini akan jadi hari2 panjang melelahkan. Melepas Zeva dari nonotnya. Hari2 ini adalah langkah pertama melepaskan Zeva. Sebelum melepaskan Zeva sepenuhnya saat dia dewasa nanti.

Bangkok, 24 Desember 2004